Bandarlampung, Kabarlampung.co – Sejumlah gelandangan dan pengemis (gepeng) yang kerap terlihat di beberapa titik jalan utama Kota Bandar Lampung diamankan petugas kepolisian dari Direktorat Samapta Polda Lampung pada Selasa (10/09/25) siang.
Lima orang yang terdiri dari dua pria, dua wanita, dan seorang anak yang kerap menjadi manusia silver ini diamankan dari kawasan perempatan dan lampu merah Jalan Sultan Agung serta Jalan Zainal Abidin Pagaralam, Bandarlampung.
Tim Tindak Pidana Ringan (Tipiring) Dit Samapta Polda Lampung langsung membawa para gepeng tersebut ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandar Lampung untuk dilakukan pendataan serta pembinaan lebih lanjut.
Dari hasil pendataan awal, diketahui bahwa para gepeng ini merupakan warga pendatang dari luar Kota Bandarlampung.
Selama ini, mereka tinggal secara tidak tetap di sejumlah lokasi seperti kolong jembatan layang dan sekitar lampu merah di wilayah kota.
Komandan Pleton Tipiring Dit Samapta Polda Lampung, Ipda Jauhari, mengatakan bahwa penertiban ini dilakukan sebagai bagian dari penegakan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandarlampung tentang ketertiban umum. Penertiban juga melibatkan koordinasi dengan pihak Dinas Sosial dan instansi terkait lainnya.
“Keberadaan gelandangan dan pengemis di beberapa titik jalan protokol dan objek vital Kota Bandar Lampung tidak hanya mengganggu ketertiban, tapi juga memicu kemacetan dan menciptakan kesan kumuh di lingkungan kota,” jelas Ipda Jauhari.
Ipda Jauhari, menambahkan bahwa mereka yang diamankan akan dikenai sanksi berupa pendataan dan pembinaan. Bagi yang berasal dari luar kota, pihak Dinsos akan meminta keluarga untuk menjemput atau memulangkan mereka ke daerah asal agar tidak kembali berkeliaran di jalan raya.
“Penertiban ini menjadi langkah preventif dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat, sekaligus upaya menekan jumlah gepeng yang berkeliaran di jalan-jalan Kota Bandarlampung,” tandasnya. (*)
