Suami Meninggal, Rumah Warga Semaka Tanggamus Ambruk Diguncang Gempa

oleh
oleh
Rumah tersebut milik Jasmini, istri dari almarhum Yono, pedagang arumanis. Ironisnya, sang suami baru saja meninggal dunia beberapa hari lalu.

Tanggamus, Kabarlampung.co Sebuah rumah milik warga di RT 2 Pekon Sidodadi, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, ambruk akibat guncangan gempa bumi pada Jumat (26/09/25) malam.

Rumah tersebut milik Jasmini, istri dari almarhum Yono, pedagang arumanis. Ironisnya, sang suami baru saja meninggal dunia beberapa hari lalu.

Video yang diterima, terdengar suara tangisan pilu dari lokasi, diduga sang pemilik yang mengalami dua kali cobaan hidupnya.

Rumah Jasmini mengalami kerusakan parah diduga memang telah rapuh. Hanya bagian depan rumah serta tenda untuk tahlilan yang masih berdiri.

“Tenda untuk tahlilan belum dibongkar, bahkan bunga di makam suaminya mungkin belum kering. Sekarang rumahnya porak-poranda karena gempa,” ungkap salah seorang warga setempat.

Peristiwa ini membuat warga sekitar berduka dan berbondong-bondong mendatangi rumah Casem untuk memberikan dukungan moral.

Polisi bersama BPBD turut bergabung bersama membantu menurunkan genting dan atap selanjutnya rumah Jasmini akan diperbaiki secara gotong royong.

Jasmini menceritakan saat gempa terjadi, ia sedang berada di rumah bersama anak dan cucunya untuk membahas tahlil almarhum suaminya yang akan memasuki hari ketiga wafat.

“Saat kejadian saya sedang di rumah bersama anak dan cucu, membicarakan tahlil hari ketiga untuk suami saya,” tuturnya.

Ia menambahkan, cucunya yang masih berusia satu tahun saat itu tengah tertidur di dekatnya. Getaran gempa membuat anaknya segera menggendong sang cucu dan berusaha keluar rumah.

“Cucu saya berumur satu tahun sedang tidur di dekat saya. Tiba-tiba gempa terjadi, anak saya langsung mengambil cucu, menahan dengan badannya, lalu keluar rumah. Anak saya tertimpa genting di bagian punggung, namun kami semua berhasil selamat,” jelas Jasmini.

Dengan nada sedih, ia mengungkapkan bahwa suaminya baru dua hari meninggal akibat sakit syaraf kejepit.

“Suami saya baru dua hari meninggal akibat syaraf kejepit,” ucapnya lirih.

Kini, Jasmini berharap adanya perhatian dari pihak terkait agar rumahnya dapat diperbaiki dan kembali layak huni.

“Saya berharap rumah saya mendapatkan perbaikan yang layak sehingga bisa kembali ditempati, karena saya tidak punya tempat lain,” tandasnya.

Kapolsek Semaka AKP Sutarto mengatakan kerusakan akibat gempa di Kecamatan Semaka mengalami kerusakan 11 rumah.

“Dengan rincian rumah 3 rusak berat, 7 rusak sedang dan 3 rusak ringan,” kata AKP Sutarto.

Kerusakan tersebar di 3 pekon yakni Pekon Sidodadi meliputi  milik Jasmini (53) – Atap rumah roboh, rusak berat. Kusni (32) – Tembok dapur roboh, rusak sedang. Jumono (75) – Dapur ambruk rata dengan tanah, rusak berat. Sumardi (74) – Dapur roboh, rusak sedang. Musripah (60) – Tembok ruang belakang roboh, rusak sedang. Darmo Sansuwito (66) – Dapur miring, rusak ringan. Amaruddin Sakiman (61) – Tembok kamar mandi ambruk, rusak sedang. Dasimin (42) – Tembok ruangan ambrol separuh, rusak sedang

Di Pekon Karangrejo, Kec. Semaka, rumah milik Misro (83) – Rumah roboh, rusak berat. Khoiru Anam (45) – Atap dapur roboh, rusak sedang

Di pekon Tugu Rejo, Kec. Semaka, rumah milik Jeni (60) – Teras rumah ambrol, rusak ringan. Legiman (45) – Tembok ruang tengah dan depan retak parah, rusak ringan. Seneng Prasojo (50) – Gunungan rumah belakang ambruk, rusak sedang. (*)