Bebas PMK 2035, Barantin Kampanyekan Ring Vaksinasi Untuk Sapi

oleh
oleh
Baratin Kampanyekan Ring Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Lampung Tengah.

Lampung Tengah  Kabarlampung– Badan Karantina Indonesia (Barantin) bersama DPRI RI dan pemangku kepentingan melakukan Kampanye Ring Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak di Lampung, serentak berlangsung di empat provinsi lainnya, yaitu Sumatra Utara, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Hal demikian sebagai tugas Barantin sesuai Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan mencegah tersebarnya penyakit. Selain itu untuk mendukung terwujudnya Indonesia bebas PMK pada tahun 2035.

“Kampanye ring vaksinasi yang serentak kami lakukan di lima provinsi ini dan Lampung menjadi tempat pencanangannya, merupakan dukungan Barantin untuk mewujudkan Indonesia kembali bebas PMK pada tahun 2035. Saya apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah bersinergi melakukan aksi ini. Melalui ring vaksinasi ini untuk menjamin kesehatan hewan ternak sebelum dilalulintaskan ke daerah lain,” kata Kepala Barantin Sahat M. Panggabean dalam sambutannya secara daring, Lampung, Selasa (20/5).

Sahat menjelaskan kegiatan ini terlaksana atas prakarsa dari Barantin bersama Ikatan Dokter Hewan Karantina Indonesia (IDHKI), Kementerian Pertanian, Gabungan Pelaku Usaha Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) dan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di Provinsi Lampung, Sumatra Utara, Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan Jawa Barat. Kegiatan yang bertemakan “Lakukan Vaksinasi Sebelum Melalulintaskan Hewan” berlangsung selama tiga hari, 20-22 Mei 2025.

“Kegiatan ini salah satu upaya kolaboratif dalam rangka mencegah penyebaran dan pengendalian penyakit strategis, PMK, di Indonesia. Pemerintah menargetkan program vaksinasi tahun 2025 untuk zona kuning sebanyak 6,7 juta dosis, zona merah sebanyak 13 juta dosis, dan zona hijau sebanyak 0 dosis. Hari ini, Barantin mendukung dan berkontribusi secara nyata dengan menargetkan 3.000 dosis vaksin PMK,” imbuh Kepala Barantin.

Gubernur Lampung yang diwakili oleh Asisten Daerah III Bidang Administrasi Umum, Sulpakar, mengapresiasi langkah Barantin dan pemangku kepentingan dengan kampanye ring vaksinasi PMK. “Kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi dan kepedulian antarpemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah Pusat, IDHKI, Gapuspindo hingga seluruh jajaran peternak, dokter hewan, dan tenaga teknis lapangan,” ucap Sulpakar.

Lebih lanjut, Sulpakar mengatakan, “Kepada pelaku usaha peternakan, saya ingatkan agar hanya melalulintaskan hewan yang sehat dan telah divaksin, serta tidak melalulintaskan hewan bergejala sakit. Kita tidak boleh main-main dengan risiko, karena satu kelengahan bisa berdampak besar bagi seluruh ekosistem peternakan kita”.

Ketua Dewan Pembina Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), Didik Purwanto menyampaikan dukungannya dan komitmen terhadap program ini. “Kami apresiasi atas langkah Barantin ini. Kami juga sudah mendelegasikan dokter hewan dan paramedis kami untuk beberapa hari dikirim ke desa – desa untuk melakukan vaksinasi baik LSD maupun PMK,” jelas Didik.

Deputi Bidang Karantina Hewan Sriyanto di lokasi pencanangan menjelaskan tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan pemahaman masyarakat dalam upaya pencegahan masuk, keluar, dan tersebarnya hama penyakit hewan karantina sebagai bentuk pelindungan sumber daya alam hayati, meningkatkan kesadaran peternak akan pentingnya vaksinasi, meningkatkan peran serta pemangku kepentingan, melindungi/memberi kekebalan ternak sapi dari infeksi PMK, dan menurunkan angka kejadian PMK di daerah target.

“Daerah target merupakan populasi sapi potongnya relatif besar dan berkontribusi nasional mencapai sebanyak 60%. Selain itu, berdasarkan zona pengendalian PMK, kategori zona merah meliputi Lampung, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Zona kuning meliputi Pulau Sumatra, Sulawesi, Kalimantan. Sedangkan zona hijau meliputi Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Maluku. Vaksinasi juga untuk memastikan hewan ternak untuk kurban sehat sebelum dilalulintaskan antarpulau,” papar Sriyanto.

Sriyanto sependapat bahwa kampanye ini perlu sinergi dari seluruh pemangku kepentingan. Harapannya kegiatan bisa berlangsung di daerah lainnya, terutama daerah yang sudah tertular PMK.

Turut hadir dalam pencanangan Kampanye Ring Vaksinasi PMK, yakni Bupati Lampung Tengah yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Zulfikar Irwan, Pejabat Tinggi Madya dan Pratama Barantin, Kepala Karantina Lampung Donni Muksydayan, Ketua IDHKI Mulyanto, Dinas Peternakan dan kesehatan hewan se-Provinsi Lampung, dan para pelaku usaha terkait lainnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.