Polda Bagi Dua Tim, Selidiki Provokator Pembakaran dan Kasus Bansos Pangan

oleh
oleh
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika, membagi dua tim penangan kasus pembakaran dan penyelewangan bansos di Lampung Tengah.

Bandarlampung Kabarlampung – Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengambil alih penanganan kasus kerusuhan yang terjadi di Kampung Gunungagung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

Insiden ini bermula dari kasus pembunuhan yang berujung pada pembakaran rumah Kepala Kampung Gunungagung, Sukardi, oleh warga setempat.

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, mengatakan bahwa Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Lampung kini menangani langsung kasus ini agar proses penyelidikan berjalan lebih cepat, terkoordinasi, dan menyeluruh.

“Kami mengambil alih penanganan kasus pengerusakan dan pembakaran rumah ini supaya prosesnya lebih terstruktur dan efisien,” kata Irjen Helmy.

Dalam pengembangan kasus, aparat telah mengamankan tersangka terkait dugaan pembunuhan yang menjadi bagian dari rangkaian peristiwa. Penyidikan terhadap tersangka masih terus berlangsung.

Selain menangani kasus kekerasan dan pembakaran, Polda Lampung juga mendalami laporan dugaan penyimpangan dalam penyaluran bantuan sosial berupa beras.

Diduga, penyelewengan bantuan ini turut memicu kemarahan warga. Polres Lampung Tengah telah melakukan klarifikasi terhadap sekitar 270 orang terkait dugaan penyalahgunaan tersebut.

“Kami mendukung penuh langkah Polres Lampung Tengah. Jika diperlukan, kasus dugaan penyimpangan bantuan pangan ini akan kami tarik ke Polda untuk penyelidikan yang lebih mendalam,” beber Kapolda.

Irjen Helmy juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.

“Kami akan menangani kasus ini secara profesional, objektif, dan transparan demi keadilan masyarakat,” ucap.

Berdasarkan keterangan kepolisian, kerusuhan dipicu oleh beredarnya video viral yang menampilkan dugaan pelanggaran oleh Kepala Desa, Sukardi. Video ini memicu ketegangan yang berujung pada perkelahian antarwarga, hingga menyebabkan seorang warga bernama Sur meninggal dunia akibat luka senjata tajam.

Kematian Suryadi memicu amarah warga. Dari semula hanya puluhan orang yang berkumpul, jumlah massa berkembang menjadi ribuan. Puncaknya, massa membakar rumah Sukardi, termasuk gudang bahan bakar minyak (BBM) di belakang rumah. Puluhan jeriken BBM serta sejumlah kendaraan dilaporkan hangus terbakar.

Polda Lampung menegaskan bahwa seluruh rangkaian kasus mulai dari dugaan pembunuhan, pembakaran, hingga penyimpangan bantuan sosial tengah ditangani secara intensif.

Aparat juga terus memburu pihak-pihak yang diduga menjadi provokator dalam aksi anarkis tersebut.

“Masyarakat diminta untuk menahan diri dan menunggu hasil penyidikan resmi demi menjaga ketertiban dan keamanan wilayah,” tandas Kapolda. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.