
Kotabumi, Kabarlampung.co — Tim SMA Negeri 3 Kotabumi berhasil menjuarai Invitasi Korfball tingkat pelajar SMA, SMK, dan MAN se-Lampung. Dalam laga final yang digelar di Gelanggang Olahraga Kotabumi, Sabtu (12/10/2025), SMAN 3 Kotabumi menaklukkan SMAN 1 Gedongtataan, Pesawaran, dengan skor 5-2.
Ajang Perdana dan Launching PKSI Lampung Utara
Turnamen ini merupakan kegiatan perdana yang sekaligus menandai peluncuran kepengurusan Persatuan Korfball Seluruh Indonesia (PKSI) Lampung Utara). Acara digelar selama dua hari, 11–12 Oktober 2025, dengan dukungan dari Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Lampung Utara.
Ketua Siwo PWI Lampung Utara, Adi Susanto, mengatakan kegiatan ini menjadi sarana pembinaan atlet sekaligus pengenalan olahraga korfball kepada pelajar.
“Ini momentum untuk memperluas minat dan pemahaman masyarakat terhadap olahraga korfball,” ujarnya.
Diikuti Delapan Tim Pelajar se-Lampung
Kompetisi ini diikuti delapan tim dari berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Lampung. Grup A terdiri dari SMKN 1 Menggala, SMAN 1 Gedongtataan, SMAN 3 Kotabumi, dan MAN 1 Kotabumi. Sedangkan Grup B berisi SMAN Bandarlampung, SMAN 2 Kotabumi, SMAN 4 Kotabumi, dan MAN 1 Kotabumi.
Pada babak semifinal, SMAN 3 Kotabumi menang atas MAN Kotabumi dengan skor 8-1, sementara SMAN 1 Gedongtataan menundukkan SMAN 1 Bandarlampung dengan skor 8-2. Dalam perebutan tempat ketiga, SMAN Bandarlampung unggul tipis 2-1 atas MAN Kotabumi.
Penutupan dan Penghargaan
Penutupan kegiatan dilakukan oleh Ketua Siwo PWI Lampung Utara, didampingi Ketua PKSI Lampung Rahmat Sumarsono, Ketua PKSI Lampung Utara Pamula, Sekretaris KONI Provinsi Lampung Herman Afrizal, dan Pembina PKSI Lampung Utara Murdoko. Para pemenang menerima piala, medali, sertifikat, serta uang pembinaan bagi juara satu hingga empat.
Mengenal Olahraga Korfball
Pelatih Korfball Lampung Utara, Ferdiyansah, menjelaskan bahwa korfball adalah olahraga tim campuran yang dimainkan oleh empat pria dan empat wanita dalam satu tim. Tujuan permainan adalah mencetak gol dengan melempar bola ke keranjang (korf) tanpa jaring setinggi 3,5 meter. “Olahraga ini mirip basket, namun tanpa dribbling dan lebih menekankan kerja sama serta kesetaraan gender,” jelas Ferdiyansah. (*)