Lampung Utara Kabarlampung- Viral video di media sosial ratusan warga RT 1, 2 Lingkungan 5 Kebon Lima, Kelurahan Tanjung Senang, Kotabumi Selatan, Lampung Utara dilarikan kerumah Sakit, karena mengalami sakit perut usai menyantap makanan di resepsi Khitanan.
Inseden naas keracunan massal itu terjadi, pada Senin 19 Mei, setelah para korban mendapat nasi pujungan atau besekan yang berisikan lauk ayam dari Aung yang menggelar Resepsi Khitanan anak keduanya, Rabu 21 Mei 2025, kejadian itu kembali terulang ke para tamu undangan.
Para korban dilarikan kerumah sakit, untuk mendapatkan perawatan medis. Sebelumnya hanya belasan orang yang mengalami sakit perut atau diare secara massal.
Namun setelah hari resepsi khitanan, para tamu undangan juga diduga alami keracunan makanan di acara.
Dari data Dinas Kesehatan Lampung Utara, pukul 18.00 tercatat setidaknya ada 292 pasien yang diduga keracunan makanan mengalami peningkatan drastis.
Korban keracunan makanan yang menjalanin rawat Inap berjumlah 65 orang, terbagi di Rumah sakit Umum Ryacudu Kotabumi berjumlah 20, RS Handayani 26, RS CMC 12, dan RS Maria Regina 7 orang. Sementara yang di Posko berobat setidaknya berjumlah 227 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Utara Maya Natalia Manan mengatakan sudah mengambil sempel makanan, yang diduga penyebab keracunan, dan muntah pasien untuk dikirim ke Laboratorium, untuk secara pasti mengetauhi bakteri apa yang menyebabkan para tamu undangan mengalami diare secara massal, tunggu maksimal 7 hari hasilnya.
Para pasien yang mendapatkan perwatan rata- rata emak-emak, dan bapak-bapak, dan sebagiannya remaja dan anak-anak. Mereka rata-rata mengeluhkan sakit perut, diare, mencret, mual hingga muntah.
Tuan Rumah Resepsi Khitanan Aung, Kamis 22 Mei 2025 mengaku tidak mengetauhi secara pasti para tamu undangan mengalami keracunan makanan karena acaranya. Ia mengatkan memberi punjungan makanan atau undangan sebanyak 730 orang.
Musiba yang menimpa warga Kelurahan Tanjung Senang, Kotabumi Selatan didengar Bupati Lampung Utara, Hamartoni. Ia bersama rombong membesuk para pasien ke Rumah Sakit, untuk memastikan para korban mendapatkan penangan medis yang tepat. (*)
